Penyusunan Program Kerja Tahunan KKG

Add Comment
Penyusunan Program Kerja Tahunan KKG


Penyusunan Program Kerja Tahunan KKG

Peningkatan mutu pendidikan, khususnya pada jenjang Sekolah Dasar telah menjadi komitmen pemerintah yang harus diwujudkan secara nyata. Salah satu langkah yang ditempuh pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya guru. Demikian pula dengan adanya perubahan paradigma pendidikan di era globalisasi ini mengharuskan adanya perubahan pola pikir (mindset) dan pola tindak (actionset) bagi guru terutama dalam mengimplementasikan dan mengembangkan kurikulum (KTSP) yang berlaku sekarang.
Perubahan pola pikir dan pola tindak bagi guru dalam mengelola kelas serta melaksanakan proses pembelajaran, guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan khususnya layanan proses pembelajaran sesuai dengan Standar Proses (Permendiknas nomor 41 tahun 2007) Pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma pembelajaran. Menuntut kemampuan guru dalam proses pembelajaran dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. (Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 pasal 19 ayat 1).

Manajemen Perencanaan KKG (Penyusunan RKJM)
Perencanaan  pada  intinya  merupakan  upaya penentuan kemana sebuah organisasi akan menuju di masa depan dan bagaimana sampai pada tujuan itu. Di  dalam  lingkungan sekolah/  madrasah, sekolah diharuskan untuk membuat Rencana Kerja Jangka  Menengah  (4  tahun) dan  Rencana  Kerja Tahunan.
Oleh karena itu, Kepala sekolah/madrasah adalah sosok kunci yang menentukan terwujudnya berbagai standar pengelolaan satuan pendidikan, khususnya di bidang perencanaan dan pengambilan berbagai keputusan strategis yang menjadi prasyarat keberhasilan pengembangan sekolah.
Perencanaan  (planning),  pengorganisasian (organizing),  menggerakkan  atau  memimpin (actuating  atau  leading),  dan  pengendalian (controlling)  merupakan  fungsi-fungsi  yang harus  dijalankan  dalam  proses  manajemen.

Pemberdayaan KKG (Penyusunan Proposal Bantuan Block Grand)
Review dan Rencana Tindak Lanjut

Kotabakti, 05 Desember 2017
Mengetahui                                                        Guru Kelas VI
Kepala SD Negeri 2 Kotabakti                                    


Nurbaiti, S.Pd                                                  Siti Usma, S.Pd
NIP. 197104101997032003                              NIP. 196012311983092033

Best Practice Pengelolaan KKG

Add Comment
Best Practice Pengelolaan KKG


Best Practice Pengelolaan KKG
Best Practice adalah suatu ide atau gagasan mengenai suatu teknik, metode, proses, aktivitas, insentif atau penghargaan (reward) yang lebih efektif dalam mencapai keberhasilan yang luar biasa dibandingkan dengan tehnik, metode, proses lain. Ide atau gagasan yang dengan pengawasan dan pengujian yang sesuai, dapat memberikan hasil yang diharapkan dengan lebih sedikit permasalahan dan komplikasi yang tidak terduga. BEST PRACTICE dapat juga didefinisikan sebagai cara yang paling efisien (emerlukan usaha minimum) dan paling efektif (menghasilkan hasil terbaik) untuk menyelesaikan suatu tugas/pekerjaan, berdasarkan prosedur yang berulang-ulang (disampaikan di berbagai tempat) dengan memberikan bukti nyata yang dapat mengubah perilaku sejumlah orang.
Meskipun kebutuhan akan peningkatan terus berproses sejalan dengan perubahan waktu dan perkembangan berbagai hal, Best Practice dipertimbangkan oleh beberapa orang sebagai konsep istimewa yang biasa digunakan untuk menggambarkan proses perkembangan dan mengikuti tata cara standar yang telah ditetapkan dalam melakukan berbagai hal yang dapat digunakan oleh berbagai organisasi untuk kepentingan menajemen, kebijakan dan terutama sistem pembinaan.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup Best Practice mencakup pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh kepala sekolah/pengawas sekolah dalam mengelola sekolah/KKG/MGMP, yang mencakup keterlaksanaan 8 Standar Nasional Pendidikan, yaitu:
·         Keberhasilan pelaksanaan Standar Isi
·         Keberhasilan pelaksanaan Standar Kelulusan
·         Keberhasilan pelaksanaan Standar Proses
·         Keberhasilan pelaksanaan Standar Tenaga Pendidik/Tenaga Kependidikan
·         Keberhasilan pelaksanaan Standar Sarana/Prasarana
·         Keberhasilan pelaksanaan Standar Pengelolaan Sekolah
·         Keberhasilan pelaksanaan Standar Pembiayaan
·         Keberhasilan pelaksanaan Standar Penilaian Pendidikan
Disamping itu, juga mencakup keberhasilan Pengelolaan KKG/MGMP, pengelolaan sekolah, pembinaan sekolah, pembinaan kepala sekolah, dan pembinaan guru.
Dari sekian banyaknya cakupan, yang terkait dengan pengelolaan KKG/MGMP adalah keberhasilan pelaksanaan standar isi, standar kelulusan, standar proses, dan standar penilaian. Sedangkan standar tenaga pendidik/tenaga kependidikan, standar sarana/prasarana, standar pengelolaan sekolah, dan standar pembiayaan berkaitan dengan pengelolaan sekolah, pembinaan sekolah, dan pembinaan guru/staf/kepala sekolah.
Ciri-Ciri Best Practice
  1.  pengembangan praktik pembelajaran/pengelolaan pendidikan;
  2. didiseminasikan di berbagai tempat secara berulang-ulang;
  3. peningkatan kualitas pendidikan;
  4. meingkatkan profesionalisme guru, kepala sekolah, dan pengawas dalam pengelolaan pendidikan;
  5. mengubah hambatan dan ancaman menjadi kekuatan dan peluang untuk berinovasi secara kreatif;
  6. menghasilkan output yang lebih bermanfaat bagi semua pihak (siswa, guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, komite, dan masyarakat pada umumnya);
  7.  terkendali, kejelasan program baik jangka pendek, menengah, maupun panjang;
  8. berdasarkan temuan masalah nyata yang terjadi di lapangan;
  9. dapat dilakukan dalam berbagai bentuk (bimbingan dan konseling, supervisi klinis, supervisi manajerial, kunjungan kelas, lesson study, dan lain-lain);
  10.  mengacu pada program sekolah untuk mencapai tujuan yang dicanangkan;
  11. adanya pengakuan bahwa keberhasilan tersebut bisa ditiru, diadopsi oleh orang lain;
  12. meningkatkan kualitas, mudah, murah, bisa dilaksanakan, memotivasi, memberikan hasil yang bermanfaat, dan berkelanjutan

Pemberdayaan KKG Tingkat SD : Lesson Study

Add Comment
Pemberdayaan KKG Tingkat SD : Lesson Study


Pemberdayaan KKG Tingkat SD : Lesson Study
   Proses pendampingan tersebut dilakukan secara kolaboratif antara widyaiswara, kelompok kerja kepala sekolah, dan kelompok kerja pengawas sekolah. Ketiga kelompok profesi tersebut secara bersama-sama melakukan pembinaan dan pemberdayaan terhadap kelompok kerja guru. Kolaborasi dalam pembinaan dilaksanakan dengan menerapkan Lesson Study dari, oleh, dan untuk guru-guru yang tergabung dalam forum KKG dengan fokus kajian “peningkatan kompetensi dan profesionalitas guru peserta KKG. Yang dimaksud dengan Lesson Study dalam kajian ini adalah suatu model pembinaan profesi guru yang dilakukan melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip kolegialitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar guru sejenis dan se-level.
Lesson Study dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu Plan (merencana-kan), Do (melaksanakan), dan See (merefleksikan) secara berkelanjutan. UPI Bandung (2007). Peningkatan mutu pendidikan melalui Lesson Study dimulai dengan peningkatan mutu pembelajaran yang dilakukan guru, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Tahap perencanaan (plan), yang bertujuan untuk merancang pembelajaran. Prencanaan dapat dilakukan bersama tim secara kolaborasi dalam forum workshop.
  2. Tahap pelaksanaan (Do) pembelajaran untuk menerapkan rancangan pembelajaran yang telah dirumuskan dan disepakati oleh tim.
  3. Tahap See (refleksi), yaitu dengan jalan berdiskusi setelah selesai pembelajaran oleh guru model, observer dan/atau dengan tamu lain yang hadir yang dipandu kepala sekolah. Kritik dan saran digunakan untuk guru disampaikan secara bijak dan guru model harus dapat bersikap terbuka, siap menerima masukkan dan kritik untuk perbaikan pembelajaran berikutnya (Dokumen PDF Lesson Study, 2008, Jakarta)

Manajemen Perubahan
Manajemen kelompok kerja guru sebagai wadah pembinaan keprofesionalan guru belum memberikan konstribusi yang signifikan terhadap peningkatan kompetensi dan kinerja guru, perencanaan yang belum tersusun dengan baik, tidak semua peserta KKG mengetahui jadwal kegiatan, pengorganisasian yang belum mampu berfungsi sesuai tugas pokok dan fungsinya, pelaksanaan kegiatan yang belum berjalan secara efektif dan efisien dikarnakan jadwal yang sudah terencana dalam pelaksanaannya sering bersamaan dengan kegiatan dinas, evalasi yang belum dapat mempengaruhi kegiatan kelompok kerja guru di Gugus Hasanudin, sehubungan dengan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengembangan Model Manajemen Kelompok Kerja Guru (KKG) Untuk meningkatan Kompetensi Profesional Guru terutama di Gugus Hasanudin Kecamatan Kedungjati. Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh gambaran tentang a. Bagimana memperoleh gambaran model manajemen b. Bagaimana mengembangkan model manajemen c. Bagaimana menguji kelayakan model manajemen KKG untuk meningkatkan kompetensi profesional guru.

Manajemen Pelatihan/Seminar/Lokakarya/Simposium

Add Comment
Manajemen Pelatihan/Seminar/Lokakarya/Simposium


Manajemen Pelatihan/Seminar/Lokakarya/Simposium


           Agenda saling berbagi informasi dan pengalaman dari hasil lokakarya, simposium, seminar, diklat, penelitan tindakan kelas, referensi, atau kegiatan profesional lain yang dibahas bersama-sama. Keenam, agenda penjabaran dan perumusan kegiatan reformasi sekolah, khususnya reformasi pembelajaran di kelas (classroom reform) sehingga berproses pada reorientasi pembelajaran yang efektif, menarik, menyenangkan, dan bermakna bagi siswa didik. Fokus pemberdayaan KKG dalam kajian ini dimaksudkan sebagai suatu kegiatan untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai tujuan. Baedhowie, (2009: 9) menyatakan bahwa tujuan untuk lebih mengaktifkan komunikasi antar guru, baik yang sebidang (dalam kelompok mata pelajaran) atau dalam suatu klaster tertentu, sehingga dalam proses selanjutnya akan menjadi grup-grup dinamis (dynamic groups) yang aktif untuk berkembang dengan berbagai kegiatan inovatif. Pengelolaan kegiatan KKG mencakup fungsi : 
  1. Perencanaan, meliputi rangkaian kegiatan untuk menentukan tujuan KKG. 
  2. Pengorganisasian, mencakup kegiatan mengidentifikasi dan memadukan sumber-sumber yang diperlukan ke dalam kegiatan proses pembelajaran pada sekolaha dasar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  3. Penggerakan merupakan bentuk kegiatan untuk mewujudkan tingkat kinerja dan partisipasi setiap pelaksana yang telibat kegiatan
  4. Pembinaan, termasuk di dalamnya pengawasan, supervisi, dan monitoring, dilakukan untuk mengetahui, menganalisis, dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan.
  5. Penilaian merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian informasi tentang input, proses dan output untuk dijadikan masukan dalam pengambilan keputusan.
  6. Pengembangan merupakan pelaksanaan kembali (recycling) kegiatan berdasarkan 5 pada fungsi-fungsi manajemen yang telah diterapkan sebelumnya. Dengan kata lain, pengembangan berperan untuk menjembatani siklus kegiatan dalam mata rantai peningkatan mutu program pendidikan pada sekolah dasar secara berkelanjutan

Peranan KKG Tingkat SD dalam Profesionalisme Guru

Add Comment
Peranan KKG Tingkat SD dalam Profesionalisme Guru


Peranan KKG Tingkat SD dalam Profesionalisme Guru
1.   Memperluas wawasan dan pengetahuan guru dalam berbagai hal, khususnya penguasaan subtansi materi pembelajaran, penyusunan silabus, penyusunan bahan-bahan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, memaksimalkan pemakaian sarana/prasana belajar, memanfaatkan sumber belajar dsb.
2.  Memberi kesempatan kepada anggota kelompok kerja atau musyawarah kerja untuk  berbagi pengalalamanserta saling memberikan bantuan dan umpan balik.
3.     Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta mengadopsi pendekatan pembaharuan dalam pembelajaran yang lebih profesional bagi peserta kelompok kerja atau musyawarah kerja
4.     Memberdayakan dan membantu anggota kelompok kerja dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran di sekolah.
5.  Mengubah budaya kerja anggota kelmpok kerja atau musyawarah kerja ( meningkatkan pengetahuan, kompetensi dan kinerja) mengembangkan profesionalisme guru melalui kegiatan-kegiatan pengembangan profesionalisme guru di tingkat KKG.
6.   Meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajran yang tercermin dari peningkatan hasil belajar peserta didik.
7.  Meningkatkan kompetensi guru melalui kegiatan-kegiatan di tingkat KKG. (Depdiknas, 2008: 4-5).

Pembelajaran Orang Dewasa
          Pembelajaran dalam KKG merupakan pembelajaran yang dilaksanakan terhadap orang dewasa yang berbeda dengan pembelajaran terhadap anak. Jika ada pendapat betapa susahnya mengajar anak-anak,ternyata tidak mudah pula mengajar orang dewasa.  Bahkan mungkin bisa dikatakan lebih susah karena karakteristik orang dewasa sangat berbeda dengan anak-anak. Memahami karakterisistik orang dewasa dapat dipelajari lewat Andragogis,sebuah ilmu yang mempelajari tentang pembelajaran orang dewasa.

              Guru Pemandu bertugas melakukan pembelajaran terhadap orang dewasa.  Banyak hal yang mungkin muncul hetika menghadapi  orang dewasa dalam pembelajaran. Ada orang yang merasa dirinya lebih tahu,ada yang pura-pura tahu, ada yang pura-pura tidah tahu,dan sebagainya.  Andregogis membahas masalah dan strategi serta bagaimana menyikapinya. Mengingat hal tersebut maka ilmu Andragogis menjadi hal mutlak yang harus dikuasai seorang guru pemandu.

MATERI DIKLAT PENYELENGGARAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) TINGKAT SD SE KABUPATEN PIDIE DAN PIDIE JAYA

Add Comment
MATERI DIKLAT PENYELENGGARAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) TINGKAT SD SE KABUPATEN PIDIE DAN PIDIE JAYA

MATERI DIKLAT PENYELENGGARAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) TINGKAT SD SE KABUPATEN PIDIE DAN PIDIE JAYA
(POLA 54 JAM )
TANGGAL 09 S/D 14 NOVEMBER 2015

Kebijakan Dinas Pendidikan dan Orientasi Pelatihan
Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, mempersyaratkan guru untuk: (1) memiliki kualifikasi akademik minimum S1/D4; (2) memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional; dan (3) memiliki sertifikat pendidik.
Dengan diberlakukannya Undang-undang ini diharapkan memberikan suatu kesempatan yang tepat bagi guru untuk meningkatkan profesionalismenya melalui pelatihan, penulisan karya ilmiah, pertemuan di Kelompok Kerja Guru (KKG). Dengan demikian KKG memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan professional guru.
Untuk mewujudkan peran KKG dalam pengembangan profesionalisme guru, maka peningkatan kinerja kelompok kerja guru (KKG) merupakan masalah yang mendesak untuk dapat direalisasikan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kinerja KKG melalui berbagai pelatihan instruktur dan guru inti, peningkatan sarana dan prasarana, dan peningkatan mutu manajemen KKG. Namun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan kinerja KKG yang berarti. Di beberapa daerah menunjukkan peningkatan kinerja KKG yang cukup menggembirakan, namun sebagian besar lainnya masih memprihatinkan.
Berdasarkan masalah ini, maka diperlukan analisis yang mendalam mengenai rendahnya kinerja KKG. Dari berbagai pengamatan dan analsis, sedikitnya ada empat faktor yang menyebabkan kinerja KKG tidak mengalami peningkatan secara merata.
Kebijakan dan penyelenggaraan KKG menggunakan pendekatan education production function atau input-output analisis yang tidak dilaksanakan secara konsekuen. Pendekatan ini melihat bahwa KKG berfungsi sebagai pusat produksi yang apabila dipenuhi semua input (masukan) yang diperlukan dalam kegiatan produksi tersebut, maka lembaga ini akan menghasilkan output yang diharapkan. Pendekatan ini menganggap bahwa apabila input KKG seperti pelatihan guru dan perbaikan sarana dan prasarana lainnya dipenuhi, maka peningkatan kinerja. KKG (output) secara otomatis akan terjadi. Dalam kenyataan, peningkatan kinerja KKG yang diharapkan tidak terjadi. Karena selama ini dalam menerapkan pendekatan education production function terlalu memusatkan pada input pendidikan dalam hal ini guru yang mengikuti kegiatan KKG dan kurang memperhatikan pada proses kinerja. Padahal, proses kinerja sangat menentukan output kegiatan KKG

Makalah Meyakini Keutamaan Membaca Al Quran

Add Comment
Makalah Meyakini Keutamaan Membaca Al Quran
Makalah Meyakini Keutamaan Membaca Al Quran
Makalah Meyakini Keutamaan Membaca Al Quran

Makalah Lengkap Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Perlunya suatu kajian mendalam tentang Al-Quran, apa lagi kita sebagai umat Islam. Para Nasrani, Yahudi maupun agama lain berlomba-lomba menguasai Al-Quran, karena mereka mengetahui dan mengakui keabsahan Al-Quran. Entah itu dari segi ilmu kesehatan, sains, maupun sosial.
Sangat kalah telak jika kita tidak ingin mengkaji lebih dalam Al-Quran yang hakekatnya adalah milik kita sebagai umat Islam.
Tentu dalam mengkaji atau mempelajari Al-Quran terdapat etika atau adabnya. Agar supaya Al-Quran tersebut nantinya bisa memberikan syafaat. Karena bisa saja Al-Quran malah menjadi laknat bagi pembacanya.
Selain itu Al-Quran bukanlah bacaan sembarangan, karena memandangya saja adalah suatu ibadah, apalagi sampai membacanya. Akan mendapat berbagi kemuliaan. Apalagi juga jika sampai menghafalnya. Tidak terungkan dengan kata-kata lagi kemuliyaan yang akan di dapatkan.
Al-Qur’an nan agung ini adl wahyu Ilahi telah diturunkan kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai penerang petunjuk dan pedoman serta rahmat yg kekal abadi sampai hari akhir nanti sekaligus menjadi mukjizat dan bukti kebenaran risalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Dimana ketika mu’jizat-mu’jizat sebelumnya sirna ditelan masa musnah digilas perputaran roda zaman terkubur bersama wafatnya para Rasul pembawanya tetapi Al-Qur’an tetap tegak memancarkan nur Ilahi keseluruh persada bumi.
Perputaran dan pergantian waktu yg disertai dgn berubah dan beragamnya keadaan dan watak manusia tak akan melunturkannya wafatnya sang panutan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun tidak memudarkannya. Bahkan serentetan aksi pengingkaran dan penyelewengan serta pengubahan terhadap Al-Qur’an tidak membuatnya kabur sedikitpun. Itulah Al-Qur’an kitab mulia yg kekal keberadaan nya langgeng hukumnya iapun kenyal tetap sesuai dgn segala tempat bangsa dan sepanjang masa.
Betapa sempurnanya Al-Qur’an dgn hukum-hukum dan ajaran-ajaran Ilahi yg tetap aktual dan akurat. Ia berbicara tentang berbagai sudut kehi-dupan tentang aqidah ibadah etika pergaulan sesama manusia dan alam sekitarnya tentang politik ekonomi dan lain sebagainya.
Al-Qur’an satu-satunya kitab yg banyak mengandung keajaiban robbani luar biasa baik itu keindahan susunan kata dan kalimatnya ataupun gaya bahasanya tak ada yg mampu menandinginya sekalipun bangsa arab yg ahli sastera dan retorika bahkan seandainya semua manusia dan jin berkumpul dan saling menolong nicaya tidak akan mampu membuatnya. Banyak kisah-kisah di dalamnya tentang hal-hal masa lalu yg terbukti nyata pada saat sekarang ini.
Betapa agungnya Al-Qur’an dan betapa besarnya kasih sayang Allah Ta’ala kepada kita semua maka diturunkanNya Kitab mulia yg menunjukkan manusia ke jalan yg akan menyelamatkannya sekaligus menganugerahkan keutamaan-keutamaan yg tak terhingga di dalam menelusuri jalan tersebut


B.     Tujuan Penulisan
Sebelum kita membahas lebih jauh, alangkah baiknya kami menjelaskan dulu rumusan bahasan yang akan kami paparkan adalah Meyakini Keutamaan Membaca Al-Quran













BAB II
PEMBAHASAN

A.    Keutamaan Membaca Al-Quran
Al-Quran adalah kalam Allah swt berupa Mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur sebagai petunjuk bagi  umat manusia hingga akhir zaman, ditulis dalam mushaf diawali dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas, diriwayatkan secara mutawatir dan membacanya termasuk ibadah.
Seseorang yang selalu berinteraksi dengan Al-Quran yakni dengan mengimaninya, menerapkan tajwid dan makhroj dalam membacanya, mendengarkan, menghafalkan, memahami makna, ataupun mengamalkannya dengan menjadikannya sebagai pedoman dan hujjah dalam kehidupannya, maka ia akan mendapatkan keutamaan dan kemuliaan disisi Allah baik di dunia maupun di akhirat. Adapun keutamaan yang Allah berikan kepada ahlul Quran diantaranya adalah :

1.      Al-Quran sebagai petunjuk bagi umat manusia
Firman Allah SWT:
انّهَذَا الْقُرْآنَ يِهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا

Artinya:      “Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al Isra : 9)





2.      Al-Quran sebagai obat penawar dan rahmat
Firman Allah:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إَلاَّ خَسَارًا

Artinya :     “Dan kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al Isra : 82)

3. Mendapatkan pahala yang berlipat ganda

Rasulullah SAW pernah bersabda :

من قرأ حرفا من كتابالله فله به حسنة والحسنة بعشر امثالها لااقول لم حرف ولكن الف حرف ولام حرف و ميم حر ف

Artinya:      “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya satu kebaikan, dan kebaikan itu akan dilipatkan sepuluh kali pahala. Tidaklah aku katakan “Alif Lam Mim” itu satu huruf. Akan tetapi Lif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi)

4. Diampuni dosanya dan tidak disiksa oleh Allah SWT
Rasulullah SAW pernah bersabda :

اقروأ القران  فان الله تعالي لايعذب قلبا وعي القرأن,وان هذالقرأن ما دبة الله فمن دخل فيه فهو امن ومن احب القرأن فليبشر

Artinya:      “Bacalah Al-quran  karena Allah SWT tidak akan menyiksa hati yang berisi (hafal) Al-Quran dan sesungguhnya Al-quran itu hidangan dari Allah, barang siapa masuk padanya maka ia akan aman dan baranga siapa mencintai Al-quran, maka bergembiralah.”(HR. Ad-Darimi)

5.  Mendapat syafa’at  (pertolongan) dari Al-Quran
Sabda Rasulullah SAW:

اقروأالقرأنى فانه يأتي يوم القيمة شفيعا لآصحابه

Artinya:      “bacalah Al-Quran karena, sesungguhnya pada hari kiamat nanti ia (Al-Quran) akan memberi syafaat bagi para pembacanya”. (HR.Muslim)


6. Mendapat nikmat (derajat) kenabian, hanya saja ia tidak mendapatkan wahyu
Nabi Muhammad SAW telah bersabda:

من قرأالقرأن فقد اسثدرج النبوة بين جنبيه غير انه لايوحي اليـه

Artinya:    “Barang siapa membaca Al-Quran, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diberikan wahyu kepadanya”(HR.Al-Hakim-Al-Baihaqi)

7.      Termasuk dalam golongan orang yang terbaik
Nabiyullah Muhammad SAW bersabda

خيركم من ثعلم القرأن وعلمه
Artinya:    “sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya” (HR. Bukhari & Muslim
8.  Dikumpulkan bersama malaikat
Rasulullah SAW bersabda:

الما هر بالقرأن مع السفرالكرام البرارة,والذي يقرألقرأن ويثثعثع فيه وهو عليه شاق له اجـران

Artinya:    “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti (taat) . Sedangkan orang yang membaca Al-Quran masih terbata-bata dan merasa berat dalam mebacanya, maka ia mendapat dua pahala.”(Muttafaq alaih)

B. Membaca Al Quran adalah perdagangan yang tidak pernah merugi
 “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”. “Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir: 29-30).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
“Qatadah (wafat: 118 H) rahimahullah berkata, “Mutharrif bin Abdullah (Tabi’in, wafat 95H) jika membaca ayat ini beliau berkata: “Ini adalah ayat orang-orang yang suka membaca Al Quran” (Lihat kitab Tafsir Al Quran Al Azhim).
Asy Syaukani (w: 1281H) rahimahullah berkata,
 “Maksudnya adalah terus menerus membacanya dan menjadi kebiasaannya”(Lihat kitab Tafsir Fath Al Qadir).
Dari manakah sisi tidak meruginya perdagangan dengan membaca Al Quran?
  1. Satu hurufnya diganjar dengan 1 kebaikan dan dilipatkan menjadi 10 kebaikan.
 “Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)
 “Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pelajarilah Al Quran ini, karena sesungguhnya kalian diganjar dengan membacanya setiap hurufnya 10 kebaikan, aku tidak mengatakan itu untuk الم  , akan tetapi untuk untuk Alif, Laam, Miim, setiap hurufnya sepuluh kebaikan.” (Atsar riwayat Ad Darimy dan disebutkan di dalam kitab Silsilat Al Ahadits Ash Shahihah, no. 660).
Dan hadits ini sangat menunjukan dengan jelas, bahwa muslim siapapun yang membaca Al Quran baik paham atau tidak paham, maka dia akan mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana yang dijanjikan. Dan sesungguhnya kemuliaan Allah Ta’ala itu Maha Luas, meliputi seluruh makhluk, baik orang Arab atau ‘Ajam (yang bukan Arab), baik yang bisa bahasa Arab atau tidak.
  1. Kebaikan akan menghapuskan kesalahan.
 “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Hud: 114)
  1. Setiap kali bertambah kuantitas bacaan, bertambah pula ganjaran pahala dari Allah.
 “Tamim Ad Dary radhiyalahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam.” (HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6468).
  1. Bacaan Al Quran akan bertambah agung dan mulia jika terjadi di dalam shalat.
 “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Maukah salah seorang dari kalian jika dia kembali ke rumahnya mendapati di dalamnya 3 onta yang hamil, gemuk serta besar?” Kami (para shahabat) menjawab: “Iya”, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Salah seorang dari kalian membaca tiga ayat di dalam shalat lebih baik baginya daripada mendapatkan tiga onta yang hamil, gemuk dan besar.” (HR. Muslim).
C. Membaca Al Quran bagaimanapun akan mendatangkan kebaikan
 “Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim).
D. Membaca Al Quran akan mendatangkan syafa’at
 “Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya” (HR. Muslim).
Masih banyak lagi keutamaan-keutamaan yang memotivasi seseorang untuk memperbanyak bacaan Al Quran terutama di bulan membaca Al Quran.
Dan pada tulisan kali ini hanya menyebutkan sebagian kecil keutamaan dari membaca Al Quran bukan untuk menyebutkan seluruh keutamaannya.
Dan ternyata generasi yang diridhai Allah itu, adalah mereka orang-orang yang giat dan semangat membaca Al Quran bahkan mereka mempunyai jadwal tersendiri untuk baca Al Quran.
“Abu Musa Al Asy’ary radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya aku benar-benar mengetahui suara kelompok orang-orang keturunan Asy’ary dengan bacaan Al Quran, jika mereka memasuki waktu malam dan aku mengenal rumah-rumah mereka dari suara-suara mereka membaca Al Quran pada waktu malam, meskipun sebenarnya aku belum melihat rumah-rumah mereka ketika mereka berdiam (disana) pada siang hari…” (HR. Muslim).
MasyaAllah, coba kita bandingkan dengan diri kita apakah yang kita pegang ketika malam hari, sebagian ada yang memegang remote televisi menonton program-program yang terkadang bukan hanya tidak bermanfaat tetapi mengandung dosa dan maksiat, apalagi di dalam bulan Ramadhan.
Dan jikalau riwayat di bawah ini shahih tentunya juga akan menjadi dalil penguat, bahwa kebiasan generasi yang diridhai Allah yaitu para shahabat radhiyallahu ‘anhum ketika malam hari senantiasa mereka membaca Al Quran. Tetapi riwayat di bawah ini sebagian ulama hadits ada yang melemahkannya.
 “Abu Shalih berkata: “Ka’ab radhiyallahu ‘anhu berkata: “Kami dapati tertulis (di dalam kitab suci lain): “Muhammad adalah Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam, tidak kasar, tidak pemarah, tidak berteriak di pasar, tidak membalas keburukan dengan keburukan akan tetapi memaafkan dan mengampuni, dan umat (para shahabat)nya adalah orang-orang yang selalu memuji Allah, membesarkan Allah ‘Azza wa Jalla atas setiap perkara, memuji-Nya pada setiap kedudukan, batas pakaian mereka pada setengah betis mereka, berwudhu sampai ujung-ujung anggota tubuh mereka, yang mengumandangkan adzan mengumandangkan di tempat atas, shaf mereka di dalam pertempuran dan di dalam shalat sama (ratanya), mereka memiliki suara dengungan seperti dengungannya lebah pada waktu malam, tempat kelahiran beliau adalah Mekkah, tempat hijranya adalah Thayyibah (Madinah) dan kerajaannya di Syam.”
Maksud dari “mereka memiliki suara dengungan seperti dengungannya lebah pada waktu malam” adalah:
 “Suara yang lirih berupa ucapan tasbih (Subhanallah), tahlil (Laa Ilaaha Illallah), dan bacaan Al Quran seperti dengungannya lebah”. (Lihat kitab Mirqat Al Mafatih Syarh Misykat Al Mashabih).
E. Salah satu ibadah paling agung adalah membaca Al Quran
 “Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata: “Allah telah menjamin bagi siapa yang mengikuti Al Quran, tidak akan sesat di dunia dan tidak akan merugi di akhirat”, kemudian beliau membaca ayat:
 “Lalu barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka”. (QS. Thaha: 123) (Atsar shahih diriwayatkan di dalam kitab Mushannaf Ibnu Abi Syaibah).
 “Khabbab bin Al Arat radhiyallahu ‘anhu berkata: “Beribadah kepada Allah semampumu dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan pernah beribadah kepada Allah dengan sesuatu yang lebih dicintai-Nya dibandingkan (membaca) firman-Nya.” (Atsar shahih diriwayatkan di dalam kitab Syu’ab Al Iman, karya Al Baihaqi).
 “Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Siapa yang ingin mengetahui bahwa dia mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka perhatikanlah jika dia mencintai Al Quran maka sesungguhnya dia mencintai Allah dan rasul-Nya.” (Atsar shahih diriwayatkan di dalam kitab Syu’ab Al Iman, karya Al Baihaqi).
 “Berkata Wuhaib rahimahullah: “Kami telah memperhatikan di dalam hadits-hadits dan nasehat ini, maka kami tidak mendapati ada sesuatu yang paling melembutkan hati dan mendatangkan kesedihan dibandingkan bacaan Al Quran, memahami dan mentadabburinya”.




BAB III
P E N U T U P

A.    Kesimpulan
Al-Quran adalah satu-satunya kitab suci umat Islam yang berfungsi sebagai pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Sudah jelas diterangkan di dalam Al-Quran itu sendiri bahkan banyak juga dalam hadis nabi yang menyatakan keutamaan-keutamaan mempelajari Al-Quran semua itu menuju kepada kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat.
Mempelajari Al-Quran tidak lah sama seperti mempelajari pelajaran umum lainnya, Al-Quran merupakan Imam dari segala ilmu karena di dalamnya mengandung dasar ajaran Islam baik yang menyangkut, tauhid, ibadah maupun muamalah. Oleh karenanya untuk mempelajari Al-Quran harus disertai dengan adab yang benar sesuai dengan tuntunan Islam, sehingga dengan mempelajarinya akan dinilai ibadah oleh Allah SWT dan menghasilkan manfaat-manfaat lainnya yang akan kita rasakan baik saat di dunia maupun di akhirat kelak.

B.     Saran
Di bagian ini, tak ada yang kami akan ucapkan, kecuali mengingatakan bagi diri kami sendiri juga bagi saudara kami seiman-seislam, mari menjadikan Al-Quran sebagai teman akrab kita, karena Al-Quran lah yang akan jadi penerang hidup dan mati kita nanti.





DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an Terjemah, sirah aminah,pustaka al fatih
http/:nuruliman.blogspot.com