Metode Pengolahan dan Analisa Data

Add Comment
Metode Pengolahan dan Analisa Data

    Metode Pengolahan dan Analisa Data 


1.  Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2007) pengolahan data dilakukan secara manual dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a.  Editing
Kegiatan pengeditan (Editing) dimaksudkan untuk meneliti kembali atau melakukan pengecekan pada setiap lembar jawaban yang sudah masuk. Apabila ada ketidak jelasan maka dilakuka pencocokan dengan segera terhadap responden yang bersangkutan sehingga tidak mengganggu pengolahan data.
b.  Coding
Memberikan kode berupa nomor pada tiap kuesioner yang diisi oleh responden, sehingga jawaban dari responden tidak tertukar. Kode pada kuesioner diisi oleh peneliti.
c.   Transfering
Data yang telah diberi kode disusun secara berurutan mulai dari responden pertama sampai dengan responden yang terakhir untuk dimasukakan kedalam tabel.
d.  Tabulating
Data yang telah diolah kemudian disusun dalam bentuk presentase kemudian disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi.
2.  Analisa Data
a.  Univariat
Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode statistik deskriptif. Setelah dilakukan pengolahan data yang dilakukan secara manual dengan menghitung persentase dari tiap-tiap variabel dalam bentuk tabel sederhana dan dilengkapi dengan penjelasan secara narasi (Boediarto, 2003).

Keterangan:
P : persentase
f  : frekuensi yang teramati
N : jumlah sampel

b.  Analisa Bivariat
Analisa bivariat terdiri atas metode-metode statistik inferensial yang digunakan untuk menganalisis data dua variabel penelitian. Penelitian terhadap dua variabel biasanya mempunyai tujuan untuk mendriskripsikan distribusi data, melihat perbedaan dan mengukur hubungan antar dua variabel yang diteliti.
Analisa bivariat menggunakan tabel silang untuk menyoroti dan menganalisis perbedaan atau hubungan antara dua variabel. Menguji ada tidaknya hubungan antara variabel digunakan chi square, dengan tingkat kemaknaan  α = 0,05. Hasil yang diperoleh pada analisis chi square dengan menggunakan program SPSS yaitu p, kemudian dibandingkan α = 0,05. Apabila nilai P < dari α = 0,05  maka ada hubungan atau perbedaan antara dua variabel tersebut (Arikunto, 2006).
Kemudian tabel-tabel contingency tersebut dianalisa untuk membandingkan antar nilai P value dengan nilai alpha (0,05), dengan ketentuan sebagai berikut:
1.  Ha diterima: jika P value < 0,05 artinya ada hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent.
2.  Ha ditolak: jika P value > 0,05 artinya tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Menurut Hasnoto (2011) perhitungan yang dilakukan pada uji  chi-square untuk program komputerisasi seperti program SPSS adalah sebagai berikut:
1.  Bila pada tabel kontingency 2x2 dijumpai e (harapan) kurang dari 5, maka hasil uji yang digunakan adalah fisher axact test.
2.  Bila pada tabel kontigency 2x2 tidak dijumpai e (harapan) kurang dari 5, maka hasil uji yang digunakan adalah continuity correction.
3.  Bila pada tabel kontigency yang lebih dari 2x2 misalnya 3x2, 3x3 dan lain-lain, maka hasil uji yang digunakan adalah person chi square.
4.  Bila pada tabel kontigency 3x2 dan sel dengan nilai frekuensi e (harapan) kurang dari 5 maka akan dilakukan merger sehingga menjadi tabel kontingency 2x2.

Pada uji chi square hanya digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan 2 variabel.

Pengertian Informasi dan Definisnya Lengkap

Add Comment
Pengertian  Informasi dan Definisnya Lengkap


    Pengertian  Informasi dan Definisnya Lengkap


    Informasi
Pada era komunikasi dan informasi ini media masa tidak dapat ditinggalkan untuk ikut serta dalam menyampaikan informasi penting pada masyarakat dan remaja umumnya (Soetjoningsih, 2004). Kata media berasal dari bahasa latin yang secara harafiah berarti tengah, perantar, atau pengantar. Namun pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat- alat grafis, fotografis, atau  elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal (Nursidik, 2007). 
Informasi yang sangat banyak dan benar dalam masa perawatan kandungan sampai dengan proses persalinan agar anak lahir dalam keadaan selamat, begitu juga dengan ibu. Dengan banyaknya media yang dapat diakses sangat mempermudah untuk mendapatkan informasi yang bekaitan dengan perawatan kandungan agar ibu mengerti cara merawat janin, sehingga anak dapat lahir dan tumbuh dengan sehat, cerdas dan sesuai dengan yang diharapkan orang tua. Namun sebagian dari mereka tidak bisa mengakses media karena adanya keterbatasan tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi, sehingga satu-satunya tumpuan mereka yang tidak dapat mengakses informasi melalui media adalah Rumah Sakit (Nelson, 2006).
Media adalah suatu alat menyampaikan informasi komunikasi secara aktif maupun pasif. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat seseorang sedemikian rupa sehingga terjadi proses pembelajaran. Media massa tidak hanya memiliki dampak langsung terhadap individu, tetapi juga mempengaruhi kebudayaan dan pengetahuan kolektif serta nilai- nilai dalam masyarakat. Media massa menghadirkan perangkat citra, gagasan, dan evaluasi yang menjadi sumber bagi penontonnya untuk memilih dan menjadi acuan bagi pelakunya (Amru, 2008). 
Media massa dapat dipakai untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat umum tentang akibat negatif dari suatu aktivitas dan mencoba membujuk masyarakat untuk berhenti melakukan aktivitas tersebut. Media massa terbagi menjadi 2 bagian, yaitu media cetak (blooker, leaflet, flyer, flip chart) dan media elektronik (TV, radio, slide, film) yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi tentang kesehatan (Hidayat, 2007).
1.  Media cetak
Media cetak atau menurut Eric Barnow disebut “printet page” adalah meliputi segala barang yang dicetak yang ditunjukkan untuk umum atau suatu publik tertentu. Dengan demikian yang dimaksud adalah meliputi surat kabar, majalah, serta segala macam barang cetakan yang ditunjukkan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi. Media cetak sendiri pengertiannya adalah media statis yang mengutamakan pesan visual yang terdiri dari lembaran, sejumlah kata atau foto (Hartanto, 2009).  
2.  Media elektronik 
Media elektronik adalah media yang proses bekerjanya berdasar pada prinsip elektronik dan elektromagnetis. Media elektronik menyampaikan berita atau informasi dengan cara memperdengarkan suara dan memperlihatkan gambar, serta dengan menampilkan proses terjadinya suatu peristiwa, seperti pada televisi (Nurhaeda, 2008). Media elektronik adalah media yang proses kerjanya berdasarkan pada prinsip eleltronik dan elektromagnetis. Contoh : televisi, radio, internet dan lain sebagainya (Hartanto, 2009).
Media elektronik seakan sudah menjadi kebutuhan pokok manusia di dunia ini. Dimana-mana media elektronik mudah untuk didapatkan, karena terdapat dan tersedia di mana-mana. Media elektronik dapat dikatakan sebagai sumber informasi yang utama bagi kita dan bahkan bagi seluruh orang yang ada di dunia ini. Dengan adanya media elektronik tersebut, kita dapat mengetahui informasi yang terjadi di sekeliling kita dan bahkan kita dapat mengetahui informasi yang terjadi di seluruh dunia (Nurhaeda, 2008).
Pada informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi sangat terbatas, baik dari orang tua, sekolah maupun media massa. Budaya “tabu” dalam pembahasan seksualitas menjadi suatu kendala kuat dalam hal ini (Intan, 2012).
Pengukuran informasi dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden dengan kategori: Pernah , Tidak pernah  (Arikunto, 2006). Dengan rumus sebagai berikut:
=                                                   
Keterangan :
= Nilai rata-rata
x  = Jumlah nilai dari data responden

n   = Jumlah sampel

PENINGKATAN PEMBELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN METODE PRAKTEK LANGSUNG MEMPOSTING BUKU BESAR TRANSAKSI PEMBELIAN DAN PENJUALAN DI KELAS X AKUNTANSI SMK

Add Comment
  PENINGKATAN PEMBELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN METODE PRAKTEK LANGSUNG MEMPOSTING BUKU BESAR TRANSAKSI PEMBELIAN DAN PENJUALAN DI KELAS X AKUNTANSI SMK


PENINGKATAN PEMBELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN METODE PRAKTEK LANGSUNG MEMPOSTING BUKU BESAR TRANSAKSI PEMBELIAN DAN PENJUALAN DI KELAS X AKUNTANSI SMK

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Penerapan program studi Akuntansi Keungan khususunya untuk siswa SMK bertujuan agar siswa memiliki kemampuan teknis pencatatan sehingga dapat menjadi teknisi akuntansi yang terampil, sesuai dengan tuntutan kurikulum (kurikulum SMK 1994/GBPP).
Ilmu akuntansi bertujuan untuk membekali siswa SMA/ sederajad dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman agar mereka menguasai dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip, prosedur akuntansi yang benar dan benar bagi kehidupan mereka (Sudibyo, 2002:2).
Pembelajaran akuntansi bagi siswa SMA/ sederajad meliputi pengertian dasar dan siklus akuntansi koperasi, metode kuantitatif dalam akuntansi dan keterampilan akuntansi. Agar akuntansi menjadi pelajaran yang menarik dan diminati siswa, maka diharapkan guru dapat memilih kegiatan belajar mengajar yang sebanyak mungkin melibatkan siswa agar dapat belajar secara aktif secara fisik, mental maupun sosial demi peningkatan mutu hasil belajar.
Pada penyusunan laporan keuagangan di segala sektor, perlu adanya ketertiban dalam manajemen usaha dan administrasi pembukuan/ sistem akuntansi dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuagangan, sehingga pembelajaran Akuntansi Keuangan badi siswa didik sangat dibutuhkan. Agar setelah mereka selesai dalam menempuh pendidikannya, mereka dapat menerpakan ilmu akuntansi dengan benar kedalam dunia kerja. Adapun transaksi utama dalam kegiatan akuntansi keungan adalah transaksi pembelian dan penjualan. Kedua transaksi tersebut sering dilakukan pada segala jenis usaha, sehingga pencatatannya memerlukan ketelitian untuk mengurangi kesalahan yang fatal dalam pencatatan. Untuk menjamin kelengkapan setiap pembukuan, maka dalam proses pencatatan harus dilakukan beberapa hal seperti: 1) setiap transaksi harus dibuatkan bukti pembukuan, 2) setiap pembukuan harus didasarkan atas satu bukti pembukuan yang sah, 3) semua bukti pembukuan harus disimpan secara teratur dan aman.
Berdasarkan latar belakang masalah permasalahan yang telah dijelaskan diatas tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas ini dengan judul ”Peningkatan Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Metode Praktek Langsung Memposting Buku Besar Transaksi Pembelian dan penjualan di kelas X Akuntasi SMK Dian Kartika Semarang Tahun Pelajaran 2008/ 2009”.

B. Identifikasi Masalah
Pada identifikasi masalah dalam penelitian ini membahas tentang upaya peningkatan pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan menggunakan metode praktek langsung pada siswa untuk memposting transaksi penjualan dan pembelian pada buku besar. Pada siswa di kelas tersebut mengalami beberapa kendala dalam menerima pembelajaran Akuntansi Keuangan, dimana masih banyak siswa belum memahami proses memposting transaksi penjualan dan pembelian yang didasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan. Siswa belum memahami siklus pencatatan dalam akuntansi. Hal ini berimbas pada nilai akademik dan prestasi siswa dalam bidang studi Akuntansi Keuangan masih minim. Penulisan penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk memperoleh solusi yang tepat guna mengatasi berbagai permasalahan yang dimaksudkan tersebut. Solusi yang ditawarkan tentu saja bersifat sangat preventif guna kebaikan bersama, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan menigkatkan prestasi siswa dalam bidang studi Akuntansi Keuangan.

C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi oleh beberapa kajian khusus yang disesuaikan dengan judul penelitian untuk menunjukkan batasan analisis yang dilakukan oleh peneliti. Dilakukan pembatasan masalah agar hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan pemahaman siswa dalam memposting transaksi ke dalam buku besar. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini di batasi dalam skala mikro yaitu pada siswa kelas X Akuntasi di SMK Dian Kartika Semarang pada pembelajaran akuntansi keuangan dengan menerapkan metode praktek langsung. Melalui pembatasan masalah ini diharapkan penelitian ini fokus terhadap tujuan yang telah ditetapkan peneliti dan tidak melebar kedalam disiplin ilmu lainnya.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat disampaikan permasalahan yang akan dikaji dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini, yaitu :
1.      Bagaimanakah pelaksanaan peningkatan pembelajaran akuntansi keuangan dengan metode praktek langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan di kelas X SMK?
2.      Bagaimanakah pola pengajaran guru terhadap metode praktek langsung memposting buku besar pada siswa kelas X SMK?
3.      Bagaimanakah sikap siswa dalam melaksanakan pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan metode langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan?
4.      Bagaimanakah peningkatan kemampuan dan prestasi siswa dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan diterapkannya metode langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan prestasi siswa dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan metode praktek langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan. Penelitian ini lebih memfokuskan kajiannya pada penemuan fakta dan kenyataan di lapangan. Kemajuan sebuah institusi pendidikan ditentukan oleh peran serta warga sekolah dalam mengambkan sistem pendidikan yang ada dan pengaturan sumber daya manusia. Secara lebih rinci lagi tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:
1.      Meningkatkan pelaksanaan pembelajaran akuntansi keuangan dengan metode praktek langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan di kelas X SMK.
2.      Meningkatkan pola pengajaran guru terhadap metode praktek langsung memposting buku besar pada siswa kelas X SMK.
3.      Meningkatkan peran serta dan antusiasme siswa dalam melaksanakan pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan metode langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan.
4.      Meningkatkan kemampuan dan prestasi siswa dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan diterapkannya metode langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan prestasi siswa dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan melalui metode praktek langsung memposting buku besar transaksi pembelian dan penjualan. Harapan penulis setelah penelitian ini terselesaikan adalah adanya peningkatan dalam proses pembelajaran Akuntansi Keuangan, sehingga siswa lebih tertarik dan antusias dalam mengikutinya. Tentu saja peneliti berharap hasil yang diperoleh lebih baik dibandingkan sebelum diterapkannya metode praktek langsung memposting pada pembelajaran Akuntansi Keuangan.

Secara umum, manfaat yang diharapkan penulis setelah penelitian ini selesai adalah :
1. Manfaat Teoritis
a.       Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan hasil penelitian dapat menambah bahan kajian, khususnya dalam meningkatkan pembelajaran Akuntansi Keuangan pada siswa SMK/ sederajat.
b.      Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan siswa dalam memposting transaksi keuangan kedalam buku besar .
c.       Memberikan sumbangan wawasan bagi penelitian selanjutnya pada dinas pendidikan terkait secara umum dan memberikan pemahaman kepada guru pendidikan Akuntansi Keuangan mengenai strategi yang paling tepat diterpkan dalam pelaksanaan pembelajaran.
d.      Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat dalam menerapkan teori dan mendapatkan gambaran serta pengalaman praktis dalam penelitian mengenai peningkatan pembelajaran Akuntansi Keuangan pada siswa didik.
2. Manfaat Praktis
a.       Manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam menerapakn model pembelajaran yang tepat pada pelaksanaan pembelajaran.
b.      Meningkatkan kemampuan siswa dalam praktek memposting ke dalam buku besar yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

c.       Sebagai gambaran bagi dinas pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran Akuntansi Keuangan pada siswa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Add Comment
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS


BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka
1. Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi adalah langkah berurutan dalam pencatatan kejadian akuntansi dari waktu terjadinya transaksi sampai tercermin dalam laporan keuangan (Sudibyo, 2002:22). Siklus akuntansi secara lebih lengkap terdiri dari:
a. Pencatatan ayat-ayat jurnal.
b. Membukukan ke buku besar.
c. Menyusun neraca percobaan.
d. Membuat ayat-ayat penyesuaian.
e. Menyusun laporan keuangan.
Keterangan:
a.       Dokumen dicatat dalam buku jurnal untuk setiap transaksi kemudian juga dicatat dalam buku pembantu/ buku tambahan. Pekerjaan mencatat dari dokumen ke dalam buku jurnal disebut menjurnal, pekerjaan mencatat dari dokumen ke dalam buku pembantu disebut memposting.
b.      Dari buku jurnal, setiap periode direkap (di posting) ke dalam buku besar sesuai dengan akun masing-masing.
c.       Fungsi buku pembantu adalah sebagai alat pengontrol kebenaran jurnal dalam buku besar. Jumlah saldo dalam buku besar untuk setiap akun harus sama dengan jumlah keseluruhan saldo buku pembantu/ buku tambahan untuk akun yang bersangkutan.
d.      Pada setiap akhir periode (akhir tahun), saldo-saldo dalam buku besar dimaksukkan ke dalam kertas kerja. Kertas kerja merupakan saldo-saldo buku besar dalam bentuk daftar. Setelah di adjusment (penyesuaian) maka kertas kerja dapat disusun ke dalam neraca dan laporan laba-rugi. Neraca berisi elemen-elemen aktiva kewjiban dan ekuitas. Laporan laba rugi berisi elemen-elemen pendapatan/ penghasilan dan biaya.

2. Bukti-bukti Pembukuan Akuntansi
Sebuah badan usaha pasti banyak melakukan transaksi usaha yang kesemuanya harus didukung dengan bukti-bukti yang sah. Oleh sebab itu, bukti pembukuan merupakan dokumen penting dalam transaksi yang dilakukan badan usaha tersebut (Hendi, 2000:6). Untuk menjamin kelengkapan setiap pembukuan, maka harus dilakukan hal-hal sebagai berikut.
a. Setiap transaksi harus dibuatkan bukti pembukuan.
b. Setiap pembukuan harus didasarkan atas suatu bukti pembukuan yang sah.
c. Semua bukti pembukuan haru s disimpan secara teratur dan aman.
Terdapat beberapa macam bukti-bukti pembukuan dalam akuntansi yang digunakan dalam setiap jenis transaksi yang dilakukan, yaitu:
a. Bukti Penerimaan Kas
Bukti penerimaan kas (KM= kas masuk) digunakan untuk setiap jenis transaksi penerimaan uang seperti:
1) Penjualan tunai.
2) Debitur membayar uangnya.
3) Penerimaan sumbangan berupa tunai.
4) Penerimaan unag dari bank.
5) Bank membayar bunga simpanan/ deposito.
6) Penerimaan komisi.
b. Bukti Pengeluaran Kas
Bukti pengeluaran kas (KK= kas keluar) di gunakan untuk setiap jenis transaksi pengeluaran uang tunai, seperti:
a. Pembelian barang dan bahan.
b. Pembayaran ongkos-ongkos
c. Pembayaran gaji.
d. Pembayaran utang
e. Pembayaran bunga bank.
c. Bukti Pembelian
Bukti pembelian di gunakan untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan pembelian barang atau jasa dari pihak ketiga untuk di jual kembali oleh koperasi. Bukti pembelian berbentuk sebuah buku dengan satu lembar asli dan tembusan, setiap lembaran tersebut di beri nomor berurutan (Suyoto: 1996:8).
d. Bukti Penjualan
Bukti penjualan (faktur) di gunakan untuk mencatat setiuap transaksi yang berhubungan dengan penjualan barang kepada pihak ketiga. Bukti penjualan berbentuk sebuah buku dengan satu lembar asli dan sejumlah tembusan yang setiap lembarnya di beri nomor berurutan.
3. Buku Besar
Kegiatan memposting buku besar adalah kegiatan mencatat dari dokumen transaksi-transaksi yang telah dilakukan ke dalam buku besar yang didasarkan pada standar akuntansi keuangan. Sudibyo (2002:30) menjelaskan bahwa di dalam buku besar terdapat penggolongan kode akun dan nama akun, seperti berikut:

a. Aktiva Lancar
Aktiva adalah sumber ekonomi yang di harapakan dapat memberi manfaat bagi pemilik usaha meliputi aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar meliputi: 1) Kas, 2) Bank, 3) Piutang, 4)Perlengkapan, 5) Persediaan barang dagang, 6) Pendapatan yang di terima, 7) Beban yang di bayar dimuka. Sedangkan aktiva tetap adalah sumber ekonomi yang tidak bergerak meliputi: 1) Peralatan, 2) Akumulasi penyusutan perlatan, 3)Kendaraan, 4)Akumulasi penyusutan kendaraan, 5) Gedung, dan 6) Akumulasi penyusutan gedung.
b. Kewajiban
Kewajiban diartikan besarnya kewajiban suatu perusahaan untuk melunasi sesuatu jumlah atau melaksanakan suatu jasa kepada pihak lain jika telah jatuh tempo yaitu kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang. Kewajiban lancar meliputi: 1) utang, 2) Pendapatan diterima di muka. Sedangkan kewajiban jangka panjang meliputi: 1) Kredit modal kerja, dan 2) kredit investasi kecil.
c. Ekuitas
Ekuitas adalah sumber permodalan dari suatu perusahaan, baik dari pemilik maupun kreditor sehingga berhak atas kekayaan perusahaan. Ekuitas meliputi: 1) Simpanan usaha, dan 2) Modal donasi.

d. Pendapatan
Pendapatan yang diperoleh selama menjalankan usaha antara lain: 1)Penjualan, 2) Pendapatan bunga, dan 3)Pendapatan komisi.
e. Beban
Beban adalah biaya yang harus ditanggung selama mnejalankan usaha meliputi: 1) Beban pembelaian, 2) Beban pemakaian perlatan, 3) Beban penyusutan peralatan, 4) Beban penyusutan kendaraan, 5) Beban penyusutan gedung, 6) Beban listrik dan telepon, 7) Beban honor pegawai.

B. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang digunakan sebagai perbandingan dengan penelitian ini adalah Penelitian yang dilakukan oleh Perry Denburg, Mleke Brelekmans, Jack Levy dan Theo Wubels pada tahun 2006 tentang penilaian dan pengembagnan kualitas perilaku interpersonal guru menyatakan bahwa peningkatan kulitas interpersonal guru di sekolah terkait pula akreditasi dan kepentingan sekolah dalam memberikan beberapa informasi penting mengenai kualitas pelajaran dan pembelajaran yang telah berlangsung pada kurun waktu tertentu.
Hasil penelitian selanjutnya yang digunakan sebagai pembanding adalah penelitian yang dilakukan oleh Hendi Soemantri (1994), dalam ”Peningkatan Mutu Siswa Dalam Memahami Pelajaran Akuntansi Dengan Cara Studi Kasus”. Peneliti memandang siswa perlu dilatih untuk berfikir dalam memahami pelajaran Akuntansi. Karena pelajaran Akuntansi sangat erat hubungannya, dengan pemahaman yang mendalam, dari teori, praktek dan bahasa matematika. Melihat permasalahan demikian, penelitian tindakan kelas ini menitikberatkan pada siswa yang diajak untuk melakukan studi kasus terhadap materi yang diberikan. Kesimpulannya adalah, siswa lebih memahami pelajaran Akuntansi dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini dikarenakan siswa, mengetahui permasalahan dari awal sampai akhir sehingga mengetahui apa yang sedang dipelajari.
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan menerapkan metode langsung memposting dalam buku besar untuk transaksi penjualan dan pembelian, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi siswa dalam bidang studi Akuntansi Keuangan.

C. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir dalam penelitian ini meliputi langkah-langkah yang di pergunakan dalam menyusun rencana dalam arti teoritik dan metodologik yang dipergunakan peneliti dalam menentukan metode penelitian, yang akan diimplementasikan dalam pelaksanaan tindakan penelitian kelas ini.
Gambar.2.2. Alur Penelitian

D. Hipotesis Tindakan
Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas ini, penulis terlebih dahulu memberikan perkiraan yang bersifat sementara mengenai hasil penelitian yang akan diperoleh. Kesimpulan ini dianggap sebagai dugaan-dugaan terhadap pelaksanaan metode pembelajaran yang sesungguhnya. Peneliti memperkirakan bahwa hasil penelitian ini adalah:
a. Diduga bahwa pembelajaran akuntansi keuangan di kelas perlu ditingkatkan dengan menerapkan metode praktek langsung.
b. Diduga bahwa kemampuan dan pemahaman siswa dalam memposting taransaksi ke buku besar perlu ditingkatkan dengan menerapkan metode praktek langsung.

c. Diduga terjadi peningkatan kualitas dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan sehingga prestasi dan nilai akademik siswa dapat meningkat pula.

PENGERTIAN PENGETAHUAN dan DEFINISINYA LENGKAP

Add Comment
PENGERTIAN PENGETAHUAN dan DEFINISINYA LENGKAP

     ARTI PENGETAHUAN

     PENGERTIAN PENGETAHUAN
     Definisi
    Pengetahuan
 Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu”  dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan kognitifmerupakan dominan dan alat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langsung darupada perilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2005).
 Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga, pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 (enam) tingkatan yaitu :
1.  Mengetahui (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pendidikan yang paling rendah (Notoatmodjo, 2007).
2.  Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan mampu menjelaskan secara benar mengenai                   objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar (Notoatmodjo, 2007).
3.  Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini diartikan sebagai aplikasi penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain (Notoatmodjo, 2007).
4.  Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain (Notoatmodjo, 2007).
5.  Sintesis (Syntesis)
Sintesis merupakan kepada kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah suatu  kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada (Notoatmodjo, 2007).

6.  Evaluasi (Evaluation)
    Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek (Notoatmodjo, 2007).
    Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden dengan kategori Baik bila jawabannya benar 76%-100%, Cukup bila jawabannya benar 56%-75%, Kurang bila jawabannya benar kurang dari 56% (Notoatmodjo, 2007)

Makalah Bahasa Indonesia (Teks Eksposisi Lengkap)

Add Comment

Makalah Bahasa Indonesia (Teks Eksposisi Lengkap)

Makalah Bahasa Indonesia (Teks Eksposisi Lengkap)

Makalah Bahasa Indonesia Teks Eksposisi Lengkap

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata eksposisi berasal dari bahasa inggris exsposition yang berarti “membuka” atau “memulai”. Memang karangan eksposisi itu karangan yang bertujuan untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Dalam karangan eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama adalah informasi.
Pengertian Teks Eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau informasi, dengan kata lain Paragraf Eksposisi ialah paragraf atau karangan yang mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang sesuatu sehingga bisa memperluas pengetahuan pembaca. Paragraf eksposisi bersifat ilmiah/ nonfiksi. Sumber karangan paragraf eksposisi ini bisa diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman.
Menurut Jos.  Daniel Parera (1987: 05) dalam buku Menulis Tertib dan Sistematik mengatakan bahwa tulisan eksposisi bertujuan untuk memberikan informasi. Pengarang dan penulis berusaha memaparkan kejadian atau masalah agar pembaca dan pendengar memahaminya dan pengarang mempunyai sejumlah data dan bukti sehingga, ia berusaha menjelaskan persoalan dan kejadian ini demi kepentingan anda sendiri.


B.  Tujuan Penulisan
            Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang :
1.      pengertian Teks Eksposisi.
2.      Ciri-ciri Teks Eksposisi
3.      Struktur Teks Eksposisi
4.      Jenis-jenis Teks Eksposisi




BAB II
PEMBAHASAN

Teks Eksposisi
A.  Pengertian Teks Eksposisi 
Pengertian teks eksposisi adalah teks yang berisi paragraf atau karangan yang didalamnya terkandung sejumlah Pengetahuan dan informasi yang disajikan secara singkat, padat, akurat dan tentunya mudah untuk dipahami. Paragraf atau teks eksposisi bersifat real, nyata dan Ilmiah atau dapat dikatakan sebagai teks non fiksi.
Pengertian teks eksposisi adalah sebuah paragraf atau karangan yang terkandung di dalamnya sejumlah informasi yang mana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, padat dan akurat.

B.  Ciri-ciri Teks Eksposisi
            Sama seperti teks pada umumnya, teks eksposisi memiliki beberapa ciri-ciri umum teks eksposisi. Ciri-cici ini digunakan untuk membedakan dan menentukan apakah sebuah teks tergolong dalam teks eksposisi atau bukan. Ciri-ciri teks eksposisi adalah sebagai berikut:
  • Menjelaskan informasi atau pengetahuan tentang suatu hal
  • Gaya informasi yang bersifat mengajak 
  • Penyampaian menggunakan bahasa baku dan disampaikan secara lugas 
  • Bersifat netral atau tidak memihak 
  • Fakta dipakai sebagai alat kontritasi dan alat kontribusi 

C.  Struktur Teks Eksposisi
            Struktur teks eksposisi umumnya terdiri dari 4 bagian utama yakni pembukaan, isi, argumentasi, dan penegasan ulang. Adapun penjelasan tentang susunan teks eksposisi adalah sebagai berikut ini:
  • Pembukaan : Struktur teks eksposisi yang pertama merupakan pembukaan atau sering disebut dengan orientasi. Pada bagian ini kita akan melihat pandangan awal yang ditulis oleh penulis tentang sebuah permasalahan dengan rangkaian yang sangat relevan.
  • Isi (Thesis) : Thesis merupakan isi dari teks eksposisi yang berisi tentang kumpulan pendapat orang lain yang dianggap lebih ahli terkait permasalahan dan pokok bahasan yang tengah dibahas. Untuk mengidentifikasi struktur teks eksposisi yang satu ini sangat mudah, kita dapat mengidentifikasi thesis dengan memperhatikan pemilihan katanya. seperti contoh "berdasarkan penuturan" dan lain sebagainya.
  • Argumentasi : Argumentasi adalah struktur teks eksposisi yang memuat tentang bukti bukti relevan yang mendukung thesis atau isi dari teks eksposisi ini. Umumnya argumentasi akan mengandung fakta fakta relevan yang berkaitan dengan pokok bahasan seperti tanggal, latar, narasumber, dan penggunaan angka angka yang umumnya bersifat konkrit.
  • Penegasan ulang: Penegasan ulang memuat kesimpulan yang meliputi pembukaan, thesis hingga argumentasi yang disampaikan penulis yang tentunya disampaikan dengan bahasa yang berbeda dan lebih singkat.

D.  Jenis-jenis Teks Eksposisi
      Eksposisi Definisi
         Eksposisi definisi adalah suatu paragraf eksposisi yang memaparkan definisi suatu topik  tertentu. 
Eksposisi Proses  
Eksposisi proses adalah langkah-langkah atau cara-cara untuk melakukan sesuatu dari awal hingga akhir. 
Eksposisi Ilustrasi 
Eksposisi ilustrasi adalah teks yang memaparkan informasi atau penjelasan-penjelasan tertentu dengan caranya memberikan gambaran yang sederhana mengenai suatu topik dengan topik lainnya yang memiliki kesamaan sifat atau kemiripan dalam hal-hal tertentu. 
Eksposisi Laporan
Eksposisi laporan adalah paragraf eksposisi yang mengemukakan laporan dari sebuah berita atau penelitian tertentu. 
Eksposisi Perbandingan
Eksposisi perbandingan adalah eksposisi yang gagasan utamanya disajikan dengan cara membandingkan dengan yang lain. 
Eksposisi Pertentangan
Eksposisi pertentangan adalah eksposisi ini berisi tentang hal pertentangan akan suatu hal dengan hal lainnya.

Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi
            Unsur kebahasaan merupakan bagian-bagian yang membangun teks eksposisi. Unsur kebahasaan yang ada pada teks eksposisi adalah pronomina, konjungsi dan kata leksikal.

Pronomina 
            Pronomina adalah kata ganti orang yang dapat digunakan terutama pada saat pernyataan pendapat pribadi diungkapkan. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam :
1.    Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu persona tunggal. Contohnya : Ia, Dia, Anda, Kamu, Aku, Saudara, -nya, -mu, -ku, si-. Dan pesona jamak contohnya seperti : Kita, Kami, Kalian, Mereka, Hadirin, Para.
2.    Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu pronomina penunjuk, contohnya adalah : Ini, Itu, Sini, Situ, Sana. Dan pronomina penanya contohnya : Apa, Mana, Siapa.

Konjungsi
            Konjungsi atau kata penghubung digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi. Berikut ini adalah jenis konjungsi yang dapat ditemukan pada teks eksposisi :
 
  1. Konjungsi waktu : sesudah, setelah, lalu, sebelum, setelah itu, kemudian 
  2. Konjungsi gabungan : serta, dan, dengan 
  3. Konjungsi pembatasan : asal, kecuali, selain 
  4. Konjungsi tujuan : untuk, supaya, agar 
  5. Konjungsi persyaratan : jika, jikalau, apabila, bila, asalkan, bilamana, apabila 
  6. Konjungsi perincian : adalah, yaitu, ialah, antara lain, yakni 
  7. Konjungsi sebab-akibat : sehingga, karena, sebab, akibat, akibatnya 
  8. Konjungsi pertentangan : akan tetapi, tetapi, namun, melainkan, sedangkan 
  9. Konjungsi pilihan : atau
  10. Konjungsi penegasan/penguatan : apalagi, bahkan, hanya, lagi pula, itu pun 
  11. Konjungsi penjelasan : bahwa 
  12. Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, serupa, ibarat 
  13. Konjungsi penyimpulan : oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan demikian.

Kata leksikal
  1. Nomina : kata yang mengacu pada benda, baik nyata ataupun abstrak.
  2. Verba : kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat.
  3. Adjektiv : kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, dan binatang.
  4. Adverbia : kata yang melengkapi atau memberikan informasi berupa keterangan tempat, waktu, suasana, alat, cara dan lain-lain.


Contoh Teks Eksposisi

Realita Hukum di Indonesia 
            Tesis :
            Sebenarnya hukum di Indonesia sebagaimana yang telah diatur pada Undang-undang telah secara tegas mengatur hukuman berbagai pelaku tindak kejahatan. Namun, realitanya seringkali terjadi ketidakadilan hukum yang merugikan banyak orang. Hukum boleh saja tegas, namun menjadi tumpul di hadapan koruptor, itulah kenyataan saat ini.

Argumentasi :
            Bukan rahasia umum lagi bahwa para koruptor di Indonesia mendapatkan hukuman yang tingkatannya masih tergolong ringan, bahkan ada koruptor yang menerima fasilitas mewah padahal sudah merugikan bangsa. Seringkali kita menonton berita bahwa seorang maling dihajar masa hingga tewas. Namun, belum pernah ada koruptor di Indonesia dikeroyok masa sampai tewas.

Penegasan Ulang :
            Hukum di Indonesia itu bisa dikatakan hanya tegas di hadapan rakyat kecil. Sebut saja      kasus yang pernah menimpa Nenek Asyani. Kasusnya hanya karena diduga mencuri kayu, beliau terancam hukuman selama lima tahun penjara. Sungguh tidak adil memang  jika dibandingkan dengan hukuman yang akan diterima koruptor.

WTO Globalisasi
Tesis :
Peran dan Manfaat WTO Globalisasi memberikan dampak berupa perubahan pada pasar internasional, salah satunya adalah liberalisasi perdagangan, yang dipandang sebagai suatu upaya untuk meningkatkan daya saing ekonomi.
Argumentasi :
Indonesia yang menganut perekonomian terbuka sangat sulit untuk mengelak dari dinamika ekonomi internasional yang semakin mengglobal ini. Konsekuensinya, pasar domestik Indonesia tidak terlepas dari gejolak pasar dunia yang semakin liberal, karena kebijakan unilateral dan ratifikasi kerjasama perdagangan internasional (regional dan global) yang harus dilakukan Indonesia. World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia merupakan satu-satunya badan internasional yang secara khusus mengatur masalah perdagangan antar negara.


Penegasan Ulang
Sistem perdagangan multilateral WTO diatur melalui suatu persetujuan yang berisi aturan-aturan dasar perdagangan internasional sebagai hasil perundingan yang telah ditandatangani oleh negara-negara anggota.



Kemacetan dan Masa Depan Kota
Tesis :
         Transportasi didefinisikan oleh para ahli sebagai kebutuhan turunan dari berbagai kegiatan ekonomi maupun sosial (lihat misalnya Morlock, 1985). T/ipe kegiatan sosial ekonomi yang berbeda akan memiliki dampak kegiatan transportasi yang berbeda pula.
Argumentasi :
             Kegiatan transportasi harian relatif menimbulkan pergerakan yang bersifat berulang, misalnya yang terjadi pada para pekerja dan mereka yang menempuh pendidikan di sekolah. Di Yogyakarta, kota kita tercinta ini, kemacetan terjadi setiap hari pada titik-titik yang menjadi jalur pergerakan para pekerja dan siswa dari tempat tinggal menuju lokasi kerja dan sekolah.
Kemacetan yang berulang pada jangka lebih panjang cenderung terjadi pada musim liburan maupun lebaran. Pada tahap kedatangan dan kepulangan, kemacetan parah akan terjadi pada jalan-jalan arah luar kota (misalnya Jalan Magelang, Jalan Solo, Jalan Palagan dan Jalan Wates). Pada rentang di antara masa tersebut, kemacetan dapat dirasakan di pusat kota sebagai lokasi menginap dan tujuan wisata (seperti Malioboro, Prawirotaman), serta jalan-jalan menuju objek wisata, seperti Jalan Parangtritis.
Penegasan Ulang :
            Kemacetan harian yang dominan ditimbulkan oleh aktivitas masyarakat dalam lingkup internal. Kemacetan yang berulang setiap hari merupakan ekses dari pola tempat tinggal, bekerja dan bersekolah. Upaya mendekatkan lokasi tempat tinggal dengan lokasi kegiatan merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan. Bentuknya dapat berupa pemberian insentif tempat tinggal berupa rumah susun sewa maupun milik yang cukup nyaman untuk beraktivitas. Selama ini sepertinya belum ada upaya pengaturan pola berkegiatan yang sistematis.





BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
            Pengertian Teks Eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau informasi, dengan kata lain Paragraf Eksposisi ialah paragraf atau karangan yang mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang sesuatu sehingga bisa memperluas pengetahuan pembaca.
            Kata eksposisi berasal dari bahasa inggris exsposition yang berarti “membuka” atau “memulai”. Memang karangan eksposisi itu karangan yang bertujuan untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu. Dalam karangan eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama adalah informasi.
           
Ada beberapa jenis pengembangan dalam paragraf eksposisi :
·         Eksposisi berita.
·         Eksposisi ilustrasi.
·         Eksposisi proses.
·         Eksposisi perbandingan. 
·         Eksposisi pertentangan.
·         Eksposisi definisi. 
·         Eksposisi analisis.
·         Eksposisi klasifikas.

B. Saran
            Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, Silahkan sampaikan kepada kami.Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.